Cabai Besar
Semua
orang akan merasakan hidangan kurang lengkap tanpa kehadiran rasa pedas
apalagi pada masakan padang dimana rasa pedas dari cabai adalah wajib
ada. rasa pedas lebih banyak dihasilkan oleh zat pada cabai. Cabai atau
cabe merah atau lombok (bahasa Jawa), Cabbih (Bahasa Madura) adalah buah
dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai
sayurandan dalam prosesnya lebih banyak sebagai bumbu, obat-obatan,
maupun pestisida nabati. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat
populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.
Bahan dan Peralatan :
a.
Bahan - Bibit cabai keriting - Pupuk dasar : 30 ton pupuk
kandang - Pupuk buatan : 150 kg Urea, 450 Kg ZA, 200 Kg TSP
dan 200 Kg KCl - Fungisida sistemik dan kontak - Vaksin
Carna-5, metil eugenol (seks feromoid) - Mulsa plastik
hitam
b.
Peralatan - Alat pertanian seperti cangkul, sabit, sekop
dll - Alat semprot semi otomatis dengan nozel kipas TJ XR
1102 VS
Pedoman Teknis :
1.
Varietas yang dianjurkan a. Dataran tinggi = cabai
keriting b. Dataran rendah = Tit Super dan Jatilaba disemai
sampai terbentuk 5-6 helai daun.
2. Jarak Tanam a. Dataran tinggi = 40 cm x 50 cm b. Dataran rendah = 30 cm x 40 cm
3.
Pengolahan Tanah - Tanah dibalik 2-3 kali, sisa tanaman
sebelumnya dimusnahkan - Untuk tanah sawah dibuat surjan
empat baris - Untuk tanah tegalan dibuat bedengan atau guludan untuk
penanaman tunggal atau ganda
4.
Pemupukan per Ha - 30 ton pupuk kandang kotoran sapi atau 5
ton kompos yang sudah matang diberikan sekaligus sebelum
tanam - 150 kg TSP diberikan sekaligus pada waktu tanam -
150 kg Urea, 450 kg ZA dan 200 kg KCl diberikan tiga kali
masing-masing sepertiga dosis pada saat tanaman berumur 10 hari, 2
dan 3 bulan
5.
Cara Tanam Sebelum ditanam akar semaian cabai dicelup
dalam larutan 0,1 % Previcur selama 5 menit. a. Dataran Rendah
Tanaman cabai ditanam secara tumpang gilir dengan bawang merah.
Jarak tanam bawang merah 15 cm x 20 cm. Setelah bawang merah
dipanen dipasang mulsa jerami sebanyak 20 ton per ha dan
disebar secara merata. b. Dataran tinggi Tanaman cabai
ditanam disela tomat bersamaan saat tanamnya atau tanaman
tomat ditanam dua minggu setelah tanam cabai. Penanaman
cabai dapat juga dilakukan secara monokultur dengan
pemasanngan mulsa plastik hitam atau perak.
6.
Pemeliharaan - Imunisasi dengen menggunakan vaksin Carna-5
dilakukan di persemaian pada saat dua minggu sebelum
ditanam di lahan pertanaman. - Penyiraman dilakukan sesuai
dengan kebutuhan - Penyiangan dilakukan 1-2 kali untuk
pertanaman di dataran rendah. Sedangkan pertanaman cabai di
dataran tinggi penyiangan dilakukan 2-3 kali. -
Pengguludan dilakukan pada saat pemberian pupuk yaitu
ketika tanaman berumur 1, 2 dan 3 bulan - Penyemprotan pestisida
dilakukan berdasarkan ambang kendali dari hama atau penyakit yang
bersangkutan.
7.
Pengendalian OPT Cabai - Pemantauan hama dan penyakit
dilakukan seminggu sekali setelah tanam terhadap 10 tanaman
contoh untuk setiap 0,2 ha yang diambil secara sistematis pada garis
diagonal. - Dipasang perangkap metil eugenol untuk lalat
buah dan buah yang diserang lalat buat dimusnahkan. -
Pengendalian penyakit antaraknos dapat dilakukan dengan
penyemprotan 0,2 % Daconil (konsentrasi formulasi) atau
menggunakan fungisida sistemik (Ridomil MZ, Previcur,
Provit dll) dan kontak (Daconil, Antracol, Vondozeb dll) Buah yang
diserang dimusnahkan. - Pengendalian bercak daun dapat
dilakukan dengan penyemprotan fungisida Daconil atau Score. -
Pengendalian Thrips dapat dilakukan dengan penyemprotan
insektisida Pegasus atau Mesurol berdasarkan ambang kendali
15 % tanaman rusak atau terdapat 10 ekor per daun pada
waktu sore hari. - Pengendalian mite dapat dilakukan secara
mekanis dan dengan insektisida/akarisida. Daun-daun yang
terserang pada tanaman muda ( < 35 hari) dipetik, lalu
disemprot dengan akarisida/ insektisida. - Pengendalian virus
kompleks, untuk tanaman cabai dibawah umur 35 hari, terserang
kurang dari 2%, maka tanaman dimusnahkan dan disulam. Untuk
tanaman berumur 40 hari yang terserang virus tersebut
tanaman tetap dibiarkan, tetapi hasilnya jangan digunakan
sebagai bibit. - Pengendalian ulat grayak dilakukan dengan
memesang seks feromoid untuk ngengat jantan. - Pengendalian
ulat tanah dilakukan dengan mengumpulkan ulat disekitar
tanaman rusak dan memusnahkannya. Bila infestasi tinggi
waktu sore hari tanah disekeliling tanaman disemprot dengan
insektisida Drusban 0,2 %.
8.
Pemanenan - Untuk dijual segar Pemanenan dilakukan pada
saat buah berukuran penuh dengan warna kulit matang awal. -
Untuk Diawetkan/dikeringkan Pemanenan dilakukan pada saat
buah telah berwarna merah secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar